Senin adalah hari pertama dalam pekan menurut kalender internasional (ISO 8601), meski dalam tradisi beberapa budaya ia dianggap sebagai hari kedua setelah Minggu. Senin sering dipandang sebagai hari yang penuh makna, karena menjadi titik awal berbagai aktivitas setelah libur akhir pekan.
Kata "Senin" dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab al-Ithnayn yang berarti dua, karena dalam penanggalan Hijriah Senin adalah hari kedua setelah Ahad (Minggu). Dalam bahasa Inggris, Senin disebut Monday, yang berasal dari "Moon’s Day" atau Hari Bulan, karena dahulu banyak penanggalan kuno berpatokan pada peredaran bulan.
Bagi banyak orang, Senin identik dengan:
Awal Aktivitas: Kembali bekerja, bersekolah, atau memulai rutinitas setelah akhir pekan.
Hari Produktivitas: Banyak orang menggunakan Senin untuk membuat rencana mingguan, menata jadwal, dan menetapkan target.
Tantangan Mental: Istilah Monday Blues atau "lesu Senin" sering digunakan untuk menggambarkan rasa malas, berat, atau kurang semangat di hari pertama kerja.
Dalam Islam – Senin memiliki nilai penting karena Rasulullah SAW lahir pada hari Senin, dan beliau juga terbiasa berpuasa sunnah pada hari Senin dan Kamis.
Dalam dunia kerja – Senin sering dipilih sebagai hari rapat, briefing, atau memulai proyek baru.
Dalam budaya populer – Banyak lagu, film, atau ungkapan populer menjadikan Senin sebagai simbol transisi dari liburan ke kesibukan.
Menyiapkan jadwal sejak akhir pekan agar Senin tidak terasa berat.
Memulai hari dengan olahraga ringan atau sarapan sehat.
Membuat target kecil yang bisa dicapai di hari Senin untuk memicu semangat.
Menyediakan sedikit “reward” di sore hari, misalnya menikmati kopi favorit.
Senin sering dianggap hari yang melelahkan, namun sebenarnya ia adalah gerbang menuju produktivitas. Dengan cara pandang yang tepat, Senin bisa menjadi awal yang menyenangkan, penuh semangat, dan membuka peluang baru dalam setiap pekan.